Sabtu, 27 Maret 2010

Love Isn't Blind [Chap one]

cast ::
.:: SHINee member ::.


.:: The Girl ::.
Jung Geun Seon
Jung Taehyun
Ye Shin Mi
Lee Hyeo Rie
Kim Hye Rin

.::= = = =::.

Entah kapan… sesuatu yang besar itu akan terjadi….
Mengubah kehidupan…
Yang buruk menjadi baik…
Atau…
Yang baik menjadi buruk…
Kita tidak akan pernah tahu hal itu.


*Onew’s house*
Keributan itu terjadi lagi, meributkan siapa yang berhak dan tidak berhak. Siapa yang pantas dan tidak pantas. Onewpun masih terdiam, memperhatikan pemandangan yang memang tidak seharusnya ia lihat saat jam makan seperti ini. memindahkan sepotong daging dari garpunya ke dalam mulut tanpa berhenti untuk memperhatikan keributan itu. ia sudah biasa, seluruh panca indranya sudah kebal dengan keadaan dirumahnya ini.
“kenapa kau diam?” suara berat itu memanggil, menunjuk-nunjuk onew yang sedang menikmati makanannya yang sebetulnya bahkan lebih enak meskipun belum matang daripada mendengarkan dua orang alien di depannya ini bertengkar. Onew mengangkat bahunya santai, sambil menatap innocent kearah orang setengah baya yang biasa ia panggil dengan sebutan APPA.
“jangan mengalihkan pembicaraan!” kini suara parau itu yang berbicara, mungkin tenggorokannya mulai perih karena terlalu sering memperdebatkan masalah yang sebenarnya anak tk pun bisa menyelesaikannya. Dan perdebatan itu memulai lagi, dari topic mengenai hancurnya karir piano onew sampai masalah yang sangat sepele.
Onew kini meletakkan sendok dan garpunya di atas piring yang setengah penuh. Sudah tidak mood makan lagi jika topic yang kini sedang dibicarakan dibahas di depannya. Ia memilih menggeret kursinya mundur dan menghilang keluar dari rumah tanpa pamit sedikitpun, dan tanpa berbicara sepatah katapun pada orang tuanya.
= = = =

*Minho’s house*
Minho merebahkan tubuhnya di atas ranjang empuk miliknya. Sibuk memandangi ratusan origami warna warni yang terpajang di atap-atap kamarnya. Menoleh lagi pada bingkai foto yang masih berdiri tegak di samping ranjangnya. Meraihnya dan memandangi sosok seorang yeoja yang kini sudah tidak mungkin lagi di jangkaunya, hingga suara lembut itu datang, menyapanya dan membuatnya tersadar dan beranjak.
“kau mau makan malam?” Tanya suara lembut itu, minho hanya diam. Memang sudah kebiasaannya begitu. Tak menjawab apapun pertanyaan orang selain hal yang penting. Ummanya menatap minho lirih, sudah kehilangan harapan untuk menggantungkan impiannya pada anak satu-satunya ini. entah berapa air mata yang ikut ia keluarkan untuk Minho, ia tak tahu, yang jelas kini wajahnya semakin kurus dan tak sehat. Sibuk memikirkan bagaimana membangkitkan semangat anaknya yang satu ini. ia masih berdiri, menatap minho sembari bersandar di bingkai pintu.
“nanti aku makan” Minho membuka suara beratnya, menoleh menyadari umamnya masih berdiri dsana. “kalau aku sudah selesai menjenguk eunri!!” mengambil jaketnya, mulai melangkah keluar rumah dan tak ada lagi yang bisa melarangnya.
= = = =

*taemin’s house*
Taemin masih sibuk memainkan makanannya, tak selera lagi saat ia harus makan malam dengan appanya ditemani dengan semua omong kosong yang dibicarakan mengenai ‘membunuh orang’ ataupun ‘bagaimana merampok uang’ dan mengenai ‘pewarisan tahta pada taemin’. Ia tak peduli, menutup telinganya dengan udara, mengangkat kedua kakinya ke atas kursi, dan memanyunkan bibirnya yang merah.
“hentikanlah berbicara seperti itu.. aku ini masih SMA appa!!!” beranjak dari kursinya, membiarkan makanannya yang tak tersentuh mulut satupun.
“jangan bersifat kekanak-kanakan!!!” tegur sosok setengah baya. Taemin berbalik.
“aku memang masih kanak-kanak!! Trus mau apa?? Berikan saja teori appa itu pada adik-adikku,, sepertinya mereka sudah siap” menoleh pada ketiga orang adik perempuannya yang memang tidak bisa disebut sebagai ‘yeoja’ mengingat penampilannya yang memang tak menampakkan keanggunan sama sekali. Ia buru-buru melangkahkan kakiknya pergi, sebelum ketiga adiknya memulai pembicaraan tentang hal menyindir kakak tertuanya itu.
= = = =

*Key’s House*
“yaa’… noona.. berhentilah membawa laki-laki dengan cover yang berbeda pulang kerumah!!!” Key melipat kedua tangannya di depan dada, memperhatikan noonanya dengan pakaian yang super minim sedang memeluk dan menciumi seorang namja. Noonanya menoleh, membalas tatapan sinis key.
“jangan mengurusiku!!” lagi-lagi perempuan itu menjawab sekadarnya, membuat key terpaksa mendengus dan dengan cuek pergi. Yah, dia memang benar-benar tak bisa melawan perkataan nunanya, ia hanya tinggal berdua dan selama ini yang membiayai kehidupan Key adalah nunanya. Jika sekali saja ia menggubris kehidupan nunanya, mau tidak mau ia mungkin harus angkat kaki dari tempat tinggalnya selama ini.
Key mengambil sekotak susu cair di kulkas, menuangkannya dalam gelas panjang dan meneguknya dengan cepat. “SSSHHH…..” mendengus pelan, mulai tak nyaman dengan suara rebut di lantai atas. Siapa lagi kalau bukan suara nunanya. Ia meletakkan gelasnya, membantingnya dengan keras dan segera menyerobot jaketnya, melangkah teratur keluar rumah. “kuharap masa di mana aku akan tinggal sendiri semakin cepat!!” menggumam cepat menahan kesalnya. Terpaksa ia harus tidur di tempat lain lagi mala mini.
= = = =

*Jonghyun’s house*
“oppa…!!” suara kecil menyapa jonghyun, memegang knop pintu dengan kaki berjinjit, tangan satunya memegang boneka. Jonghyun menoleh, mendapati seorang anak kecil berdiam diri di pintu, memeluk bonekanya yang diletakkan di depan dadanya.
“ne??” jonghyun berbasa-basi, meski ia tahu panggilan adik kecilnya ini hanyalah untuk memanggilanya turun kebawah untuk makan malam. Perempuan kecil itu mendekat, tersenyum manis pada jonghyun.
“oppa pasti tahu untuk apa aku kemari!!” ucapnya pelan. Jonghyun tersenyum sinis, rupanya adik kecilnya ini sudah hafal dengan kebiasaannya. Yaahh… selalu begini, ia paling malas jika jamuan keluarga tiba. Semua keluarga besar jonghyun akan berdatangan dan pada akhirnya ia hanya akan ditagih untuk memamerkan suaranya di depan mereka.
Menutup bukunya pelan. Jonghyun menoleh kearah gadis mungil itu dan mencubit pipinya pelan. “kau juga pasti sudah tahu apa yang akan aku jawabkan, Seun Ri??” gadis yang dipannggil seun ri itu terlihat mengangguk, ia berjalan dengan kaki kecilnya keluar kamar dan sedikit berbalik sebelum menutupnya. “oppa.. nanti biar Seun Ri yang ambilkan makanan.^^!” katanya pelan, jonghyun hanya mengangguk mengiyakan.
= = = =

Udara malam makin terasaa dingin, Key melangkahkan kakinya satu demi satu hanya menuju suatu tempat. Ia menghentikan langkahnya, tak sengaja bertemu dengan 2 sosok namja yang kini juga sedang berada di satu tempat sama dengannya. Depan rumah jonghyun. “hyaahh.. kalian kemari juga?” Tanya Key, mengamati Taemin dan Onew secara menyeluruh. Taemin mendengus pelan, langsung menyelonong masuk begitu saja ke dalam rumah jonghyun tanpa basa basi, dibarengi dengan tatapan Key yang masih sinis. Onew mengangkat bahunya, memasukkan kedua tangannya dalam-dalam ke saku jaketnya yang tebal dan mengikuti jejak taemin juga. Key menggeleng, mengherankan juga memiliki sahabat yang tak karuan begini. Dan diapun juga menyadari bahwa kenyataannya dia juga tak karuan.
= = = =

“yaa’… kalian.. ngapain kemari??” jonghyun tersentak, mendapati 3 orang namja yang kini sedang asyik moncomoti jatah makan malamnya. Jonghyun mendekat, menutup buku-bukunya dan menyerobot piringnya. “ini sih namanya penjajahan!!” protesnya, masih memandangi onew, key dan taemin dengan tajam.
“sedikit saja, tidak lihatkah kau teman2mu ini semakin kurus??” onew mengawali, masih mencerna makanan itu di dalam mulutnya. key dan taemin mengangguk sepihak menyetujui Onew.
“haahhh.. itu sih terserah kalian, siapa suruh tidak makan!!”
Onew segera diam, menghentikan menelan makanan pelan. Merebahkan tubuhnya di atas ranjang. “mereka bertingkah lagi!!” jawabnya singkat. Taemin menoleh pada onew, merebahkan kepalanya di atas perut Onew “ayahku semakin gila!!” taemin menambahkan. Key tak mau kalah, membuka mulutnya dan berkata “aku tak bisa makan jika nuna ku bercumbu di depanku! Aku mual melihat tingkahnya!”
GLEK!! Jonghyun tak bisa berkata apa-apa lagi. biar bagaimanapun, memang masalah 3 orang di depannya ini lebih berat dari masalahnya. “hhaahhh.. yah,yah,,, makanlah!!” jonghyun memilih untuk mengalah, menyerahkan kembali piring di tangannya. “yah, ngomong2.. mana minho?” jonghun mengalihkan pembicaraan, menatap 3chingunya yang sedang kerasukan setan yang matinya karna kelaparan.
Mereka sepakat menggeleng. “ke kuburan... mungkin!! Kau tahu kan kebiasaan anak autis satu itu!!” Key menjawab seadanya. Membuat ia menerima jitakan pelan dari onew.
“tidak seharusnya kau mengatakan itu!!” ungkap onew, key mengambek, megelus kepalanya pelan lalu kembali mencomot ayam gorengnya. “akupun juga tidak akan sanggup jika mengalami hal seperti itu!!” tambah onew lagi.
“2 tahun…. Apa tidak cukup??” Tanya Key. Menunjukkan jari telunjuknya dan tengahnya menjadi bentuk 2. Onew menggeleng pelan. “terkadang membutuhkan waktu yang lama untuk menghilangkan luka!! Atau bahkan ssama sekali tak dapat menyembuhkannya.” Jelas onew.
.::= = = =::.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Previous Post Back to Top