Sabtu, 27 Maret 2010

[on writting] Raining star [chap one]

.::CAST::.
1. SHINee Minho














2. Lee Hyorin (as fantasy girl)


3. KARA Go Hara



































.::= = = =.::

Hey.. kenapa bintang dan hujan tidak bisa terlihat bersamaan??

Aku ingin melihatnya!!

= = = =

“Hyo ah… sedang apa kau disana??” seseorang memanggil sosok tinggi semampai itu, sosok gadis cantik dengan rambut indahnya dan selalu memakai syal.
Gadis bernama Hyorin itu menoleh, mencari asal suara yang memanggilnya. Ia tersenyum manis. “tidak apa. Aku hanya ingin menikmati hujan saja!” jelasnya, menatap manis pada sosok gadis sebayanya yang sedang sibuk berteduh di gedung sekolah. Hyorin semakin mengeratkan genggamannya pada payungnya. Payung lucu berwarna hitam langit malam dan dihiasi oleh gambar bintang yang indah.
“yaa’… kembalilah.. nanti kau sakit!” tegur sahabatnya lagi. “aku takkan meminjamkan catatanku kalau kau sakit!!” ancamnya, dan yang satu ini berhasil membuat Hyorin berbalik, mengembungkan kedua pipinya kesal.
“arasseo..arasseo!!” ucap Hyo terlihat kecewa. Ia memutuskan untuk kembali, menghampiri sahabatnya itu.
“lagipula… kau ini senang sekali bermain hujan. Tapi selalu menangis saat hujan turun malam-malam. Dasar aneh!!!” ungkap Hara. Ia menjitak kepala Hyorin pelan, dan Hyorin hanya menjawabnya dengan senyuman khasnya saja.
= = = =

pertemuan itu singkat… dan singkat pula dengan perpisahannya.
Dapatkah aku meminta ini abadi?
= = = =

“hyo ah… hari ini aku pulang duluan. Kau tak apa kan jika pulang sendiri?” menepuk kepala Hyorin. Hara menunjukkan wajah menyesalnya, biasanya ia selalu pulang berdua dengan Hyorin, namun ia harus mengurungkan kebiasaanya hari ini lantaran ibunya yang akan pulang dari rumah sakit setelah beberapa hari dirawat pasca proses persalinan.
Hyorin mengangguk mengerti, ia tersenyum. “nan gwenchana. Aku bisa menyuruh ayahku menjemputku nanti. Sampaikan salam pada orangtuamu ya, Hara!” masih memakan eskrimnya, Hyorin duduk santai menatap punggung Hara yang menjauh setelah Hara menampakkan senyumnya pada Hyorin.

Itu adalah kejadian beberapa menit yang lalu. Hyo rin terpaksa memakluminya meski sedikit kecewa. Ia menyeret langkahnya malas. Membuat gema suara yang tak jelas di koridor sekolah yang sepi. “nah Hyorin, apa yang akan kaulakukan sendirian sore ini?” menghibur diri, Hyorin mulai mempercepat langkahnya, namun suara yang muncul dari ruang musik menarik perhatiannya. Ia berbalik, merasa penasaran dengan suara piano yang terdengar samar-samar menggema di koridor sore yang sepi.
= = = =
wajah itu mempesona
suara itu mempesona
jantungku berdetak cepat..
Tuhan,,,,
Dia.. terlihat seperti bintang
Bersinar, dan menakjubkan!!
= = = =
“Hyo ah” Hara menepuk bahu Hyorin pelan, sesuatu yang harus ia lakukan berkali-kali hari ini pada Hyorin, dan ekspressi Hyorin selalu sama. Hanya berekspressi terkejut dengan mengeluarkan kalimat “ne?? apa yang kau katakan tadi?” membuat Hara harus ekstra sabar menghadapi keanehan sifat chingunya ini.
“kau kenapa? Sejak tadi pagi kurasa otakmu tak beres…” ungkap Hara heran, ia meraba kening Hyorin, mungkiin saja benar apa yang di duganya, tapi hasilnya nihil, temannya sama sekali tidak panas.
“aigo….anirago… aku tidak kenapa-kenapa!!” elak Hyorin.
“jangan bercanda! Kau ini aneh sekali. Membuatku kesal saja!” menjitak kepala Hyorin pelan. Dan Hyorin membalasanya dengan tersenyum, menyeruput minuman dinginnya yang baru saja dipesan.
“aku…. Baru saja melihat bintang kemarin” Hyorin tersenyum manis, membaut kedua matanya menghilang sejenak, membuatnya semakin terlihat manis dan cantik.
“bintang? Kau ini semakin aneh saja. Tentu saja kita melihat bintang setiap hari”
“ani..ani… bintang yang ini berbeda. Dia…. Bermain piano. Hehehe”
“heee??????? Yaa’…. Hyorin aahhh.. apakah penyakitmu itu berpengaruh pada kesehatan otakmu juga?”
= = = =
Continued....
====
(maklum sedikit.. namanya juga on writting)
*worship*
:p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Previous Post Next Post Back to Top